Minggu, 23 Desember 2018

MKCH muhammadiyah

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Setiap yang hidup pasti memiliki sebuah cita-cita, bahkan kita hidup ini harus memiliki sebuah cita-cita, dengan cita-cita kita hidup, dengan cita-cita pula kita berambisi. Tetapi cita-cita tanpa sebuah keyakinan adalah sebuah mimpi belaka.
Cita-cita diiringi dengan keyakinan akan memberikan kita semangat dalam mengejar cita-cita kita itu.
Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah diputuskan oleh Tanwir Muhammadiyah tahun 1969 di Ponorogo dalam rangka melaksanakan amanat Muktamar Muhammadiyah ke 37 tahun 1968 di Yogyakarta. Kemudian oleh pimpinan pusat Muhammadiyah Matan ini diubah dan disempurnakan, khususnya pada segi peristilahannya berdasarkan amanat dan kuasa Tanwir Muhammadiyah tahun 1970.
Serta dalam organisasi tanpa adanya AD tidaklah mungkin berjalan karna setap organisasi pasti membuthkan adanya AD karna sebagai mekanisme kinerja untuk mencapai tujuan dalam organisasi
Maka dari itu makalah kami kali ini akan mengangkat topik Matan Kehidupan Cita-cita Hidup Muhammadiyah dan anggaran dasar muhammadiyah, agar kita bisa mengerti bagaimana cita-cita hidup Muhammadiyah dan anggaran dasar muhammadiyah sebagai ideologi muhammadiyah.
Rumusan Masalah
Apa Isi Matan Keyakinan Dan Cita  Cita Hidup Muhammadiyah?
Bagaimana Penjelasan Terhadap Matan Keyakinan Dan Cita  Cita Hidup Muhammadiyah?
Bagaimana Saran Terhadap Matan Keyakinan Dan Cita  Cita Hidup Muhammadiyah?
Tujuan  Penulisan
Untuk mengetahui isi Matan Keyakinan Dan Cita  Cita Hidup Muhammadiyah.
Untuk mengetahui isi Penjelasan Terhadap Matan Keyakinan Dan Cita  Cita Hidup Muhammadiyah.
Untuk mengetahui isi Saran Terhadap Matan Keyakinan Dan Cita  Cita Hidup Muhammadiyah.

BAB II
PEMBAHASAN

Isi Matan Keyakinan Dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar maruf nahi munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Quran dan sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk tewujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang diridhai Allah SWT,untuk melaksanakan fungsi dan misi sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, sejak nabi Adam, Nuh, Musa, Isa, dan seterusnya sampai kepada Nabi penututp Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan spiritual, duniawi dan ukhrawi.
Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan :
Al-Quran :Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW;
Sunnah Rasul :Penjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajaran Al-Quran yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-bidang :
Aqidah
Muhammadiyah bekerja unutk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bidah dan khufarat, tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam.
Akhlak
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Quran dan Sunnah Rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia.
Ibadah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
Muammalah Duniawiyah
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya muamalat duniawiyah (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat ) dengan berdasarkan ajaran Agama serta menjadi semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.
Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan negara Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan diridhai Allah SWT :
BALDATUN THAYYIBATUB WA ROBBUN GHOFUR
(Keputusan Tanwir Tahun 1969 di Ponorogo)
Catatan:
Rumusan Matan tersebut telah mendapat perubahan dan perbaikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah:
1. Atas kuasa Tanwir tahun 1970 di Yogyakarta;
2. Disesuaikan dengan Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke 41 di Surakarta.
Penjelasan Terhadap Matan Keyakinan Dan Cita  Cita Hidup Muhammadiyah
Apa itu Matan Keyakinan dan Cita-cita hidup Muhammadiyah? Adalah sistem paham (ideologi) Muhammadiyah dalam memperjuangkan gerakan untuk mencapai tujuan atau dengan kata lain substansi ideologis yang mengandung paham agama yang fundamental.
Pernyataan misi Muhammadiyah dalam kehidupan, khususnya misi dan peran di tengah kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
Sejarah Matan Keyakinan dan Cita-cita hidup Muhammadiyah
Rumusan Keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah diangkat wacananya di Mutamar Muhammadiyah ke-37 yang diselenggarakan pada tahun 1968 di kota Yogyakarta.
Rumusan PP Muhammadiyah, dalam hal ini biro ideologi yang melaksanakan amanat dan tugas dari Mutamar, seterusnya menyerahkan kepada sidang Tanwir yang berlangsung di Ponorogo (1969) untuk disahkannya MKCH ini.
Sistematika Matan Keyakinan dan Cita-cita hidup Muhammadiyah
MKCH terbagi menjadi 3 bagian:
Pokok persoalan ideologis sesuai yang termaktub pada poin 1 dan 2 MKCH.
Persoalan mengenai faham agama sesuai yang termaktub dalam poin 3 dan 4.
Persoalan mengenai fungsi dan misi Muhammadiyah dalam masyarakat NKRI termaktub pada poin 5.
Pokok persoalan bidang ideologi :
Keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah adalah:
Akidah  : Muhammadiyah adalah gerakan berakidah Islam.
Cita-cita: bercita-cita dan bekerja untu terwujudnya masyarakat  Islam yang sebenar-benarnya.
Ajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan :
Agama Islam sebagai agama hidayah dan rahmat Allah kepada manusia sepanjang masa.
Bentuk dan corak dari keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah diwarnai dan disinari oleh Islam.
Cita-cita yang akan dicapai dalam hidupnya ialah terwujudnya kebahagian dan kemakmuran didunia dalam rangka ibadah kepada Allah SWT.
Berkeyakinan bahwa ajaran yang mampu melaksanakan hidup sesuai dengan aqidahnya adalah hanya ajaran Islam.




Fungsi dan Misi Muhammadiyah
Berjuang dan mengajak segenap golongan bangsa untuk mengatur dan membangun tanah air menjadi masyarakat adil dan makmur sejahtera bahagia material dan spiritual sesuai yang diridhai Allah.
Menggunakan dawah Islam dalam proporsi sebenarnya yang kemudian dapat lebih lanjut dilihat dalam Khittah Perjuangan Muhammadiyah.
Pedoman Untuk Memahami
Uraian singkat mengenai Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah.
Pokok-pokok persoalan yang bersifat ideologis, yang terkandung dalam angka 1 dan 2 dari Matan Keyakinan dan Cita-cita hidup Muhammadiyah, ialah:
Aqidah: Muhammadiyah adalah beraqidah Islam.
Cita-cita/Tujuan: Bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhai Allah SWT. c. Ajaran yang digunakan untuk melaksanakan aqidah dalam mencapai cita-cita /tujuan tersebut: Agama Islam adalah agama Allah sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada ummat manusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan sprituil, duniawi dan ukhrawi.
Fungsi aqidah dalam persoalan Keyakinan dan Cita-cita hidup adalah sebagai sumber yang menentukan bentuk keyakinan dan cita-cita hidup itu sendiri. Berdasarkan Islam, artinya ialah Islam sebagai sumber ajaran yang menentukan keyakinan dan cita-cita hidupnya. Ajaran Islam, yang inti ajarannya berupa kepercayaan tauhid membentuk keyakinan dan cita-cita hidup. Bahwa hidup manusia di dunia ini semata-mata hanyalah untuk beribadah kepada Allah SWT, demi untuk kebahagiaan dunia dan akhirat. Hidup beribadah menurut ajaran Islam, ialah hidup bertaqarrub kepada Allah SWT, dengan menu-naikan amanah-Nya serta mematuhi ketentuan-ketentuan yang menjadi peraturan-Nya guna mendapatkan keridhaan-Nya. Amanah Allah yang menentukan fungsi dan misi manusia dalam hidupnya di dunia, ialah manusia sebagai hamba Allah dan khalifah (pengganti)Nya yang bertugas mengatur dan membangun dunia serta menciptakan dan memelihara keamanan dan ketertibannya untuk memakmurkannya.
Fungsi cita-cita/tujuan dalam persoalan Keyakinan dan cita-cita hidup ialah sebagai kelanjutan/konsekuensi dari Aqidah. Hidup yang beraqidah Islam, tidak bisa lain kecuali menimbulkan kesadaran pendirian, bahwa cita-cita/tujuan yang akan dicapai dalam hidupnya di dunia, ialah terwujudnya tata-kehidupan masyarakat yang baik, guna mewujudkan kemak-muran dunia dalam rangka ibadahnya kepada Allah SWT. Dalam hubungan ini, Muhammadiyah telah mene-gaskan cita-cita/tujuan perjuangannya dengan: sehingga terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur, yang diridhai Allah SWT. (AD PS.3) Bagaimana bentuk/wujud masyarakat uatama yang adil dan makmur, yang diridhai Allah SWT yang dimaksud itu, harus dirumuskan dalam satu konsepsi yang jelas, gamblang dan menyeluruh.
Berdasarkan keyakinan dan cita-cita hidup yang beraqidah Islam dan dikuatkan oleh hasil penyelidikan secara ilmiah, historis dan sosiologis, Muhammadiyah berkeyakinan, bahwa ajaran yang dapat untuk melaksanakan hidup yang sesuai dengan Aqidahnya dalam mencapai cita-cita/tujuan hidup dan perjuangannya sebagaimana dimaksud, hanyalah ajaran Islam. Untuk itu sangat diperlukan adanya rumusan secara kongkrit, sistematis dan menyeluruh tentang konsepsi ajaran Islam yang meliputi seluruh aspek hidup dan kehidupan manusia/masyarakat, sebagai isi dari pada masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah yang persoalan-persoalan pokoknya telah diuraikan dengan singkat di atas, adalah dibentuk/ditentukan oleh pengertian dan fahamnya mengenai agama Islam. Agama Islam adalah sumber keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah, Maka dari itu, faham agama bagi Muhammadiyah dalah merupakan persoalan yang essensial bagi adanya keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah.

Saran Terhadap Matan Keyakinan Dan Cita  Cita Hidup Muhammadiyah
Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah seperti yang telah dijelaskan diatas merupakan suatu rumusan yang telah disetujui oleh orang-orang yang juga telah diakui kredibilitasnya dalam Keputusan Tanwir Tahun 1969 di Ponorogo.
Maka dari itu isinyapun tidak perlu diragukan lagi, namun seperti apa kata pepatah pasti tidak ada gading yang tak retak apalagi mengenai sesuatu yang diciptakan manusia pastilah tidak ada yang sempurna.
Untuk keseluruhan isinya dipastikan tidak ada yang bertentangan dengan Aqidah Islam karena memang isi-isinya mengambil dari apa yang diajarkan Rasulullah, Namun yang jadi pertanyaan adalah seberapa besar efeknya terhadap kehidupan masyarakat ?Adalah hal mudah saat harus membuat suatu rumusan, tapi bagaimana agar masyarakat mau untuk menjalankan rumusan yang telah disetujui rasanya mesti jadi pemikiran kita bersama-sama setelah membuat suatu rumusan.
Yang terjadi sampai saat ini ialah tidak sedikit pengikut Muhammadiyah yang hafal isi-isi matan tersebut, namun tidak satupun butir-butirnya yang tercermin dalam kehidupan bermasyarakatnya.Maka dari itu mungkin diperlukan suatu anak turunan dari Matan diatas, karena yang saya analisa adalah isi dari matan tersebut terlalu umum dan kurang  menyentuh terhadap kehidupan masyarakat sehingga kurang dirasakan efeknya terhadap kehidupan bermasyarakat.
Diperlukan suatu rumusan yang memang tetap mengacu pada Matan diatas, namun dengan penjelasan yang lebih spesifik dan bisa diterapkan dalam hidup masyarakat sehingga tidak terjadi silang pendapat dalam menjelaskan isi-isi Matan yang telah disetujui diatas.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Matan Keyakinan dan Cita-cita hidup Muhammadiyah adalah suatu sistem paham Organisasi Muhammadiyah dalam memperjuangkan  gerakan untuk mencapai tujuan atau dengan kata lain substansi ideologis yang mengandung paham agama yang fundamental.
Matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah merupakan keputusan tanwir pada tahun 1969 di Ponorogo dan Rumusan Matan tersebut telah mendapat perubahan dan perbaikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah:
Atas kuasa Tanwir tahun 1970 di Yogyakarta;
Disesuaikan dengan Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-41 di Surakarta.
MKCH terbagi menjadi 3 bagian:
Pokok persoalan ideologis sesuai yang termaktub pada poin 1 dan 2 MKCH
Persoalan mengenai faham agama sesuai yang termaktub dalam poin 3 dan 4
Persoalan mengenai fungsi dan misi Muhammadiyah dalam masyarakat NKRI termaktub pada poin 5
Saran
Dari makalah kami yang singkat ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua umumnya kami pribadi. Yang baik datangnya dari Allah, dan yang buruk datangnya dari kami. Dan kami sedar bahwa makalah kami ini jauh dari kata sempurna, masih banyak kesalahan dari berbagai sisi, jadi kami harafkan saran dan kritik nya yang bersifat membangun, untuk perbaikan makalah-makalah selanjutnya.




DAFTAR PUSTAKA

https://pdmjogja.org/visi-misi-muhammadiyah
http://www.muhammadiyah.or.id/id/content-175-det-matan-keyakinan-dan-citacita-hidup.html.
https://mazipanneh.wordpress.com/2011/11/09/matan-keyakinan-dan-cita-cita-hidup-muhammadiyah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar